A. Keterampilan Membaca
Membaca bertujuan untuk memahami isi sebuah wacana. Ada beberapa aspek dalam wacana yaitu, pikiran utama dan pikiran penjelas.
1. Langkah Menentukan Pikiran Utama
- Cermatilah inti kalimat yang menjadi unsur paragraf dan tentukan kalimat yang paling dominan.
- Cermatilah kalimat pertama dalam paragraf, jika kalimat tersebut menjadi intu dari seluruh kalimat dalam paragraf yang ada, maka kalimat itu menjadi pikiran utama.
- Cermati kalimat terakhir dalam paragraf, sebab ada kalanya penulis menyimpulkan pikiran utama dalam kalimat terakhir.
- Cermatilah kalimat pertama dan terakhir, mungkin penulis menggabungkan kedua kalimat tersebut sebagai pikiran utama
2. Langkah Menentukan Pikiran Penjelas
- Kalimat yang menjadi penunjang pikiran utama.
- Kalimat yang menghubungkan antara kalimat pikirab utama dengan kalimat yang lain.
- Kalimat yang mengikuti kalimat pikiran utama.
B. Merumuskan Tema
Tema adalah suatu perumusan daru topik atau pokok pikiran utama yang akan dijadikan landasan pembahasan dan tujuan yang akan dicapai. Tema dirumuskan dalam bentuk kalimat yang lengkap, dikembangkan berdasarkan yopik yang telah ditentukan.
Ciri-ciri tema yang baik :
1. Dirumuskan dengan kalimat yang jelas.
2. Adanya kesatuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh karangan.
3. Pengembangan tema yang terarah.
4. Tema mengandung unsur keaslian (kebenaran).
Contoh:
Topik : Petani dan Peningkatan Produksi
Tema : Meningkatkan pengetahuan petani mengenai teknologi modern yang praktis untuk meningkatkan produksi pertanian.
C. Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan. Secara umum format kerangka karangan meliputi, pendahuluan, pembahasan, serta simpulan dan saran. Untuk lebih jelasnya perhatikan format berikut:
- Judul
- Persetujuan/Pengesahan
- Motto
- Persembahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel/Grafik/Gambar
- Abstraksi
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Tujuan Penulisan
3. Landasan Teori
II. PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data
2. Analisis Data
III. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
2. Saran
IV. Daftar Pustaka
D. Menyusun Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah bahan acuan dalam penulisan karya tulis, disebut juga sebagai sumber tertulis penulisan.
Cara menyusun daftar pustaka adalah sebagai berikut:
1. Nama Pengarang, nama pengarang Indonesia harus dibalik, sedangkan nama pengarang asing tidak perlu dibalik.
2. Tahun terbit
3. Judul buku ditulis cetak miring.
4. Kota tempat terbit diberi tanda titik dua.
5. Nama penerbit dan di akhiri dengan tanda titik
Contoh : Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku, tempat terbit: Penerbit
Misalnya, Badudu, J.S. 1944. Pintar Berbahasa Indonesia Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
E. Memahami Berbagai Bentuk Karangan
Berdasarkan bentuknya, karangan dapat dibedakan atas karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Narasi ; Nonilmiah/Fiksi : Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang di ceritakan itu.
Contoh: Novel, cerpen, dongeng, dan sebagainya.
Deskripsi; Nonilmiah/fiksi: Menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa, sehingga pembaca merasa melihat sendiri objek yang digambarkab.
Contoh: Cerita tentang tsunami, keadaan banjir.
Eksposisi; Ilmiah/fiksi: Memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya pembaca dapat memperoleh informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya, disertai dengan data statistik, angka-angka atau fakta lain untuk memperjelas pemaparan.
Argumentasi; Ilmiah/fiksi: Bertujuan membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu, disertai dengan data dan bukti yang meyakinkan.
Persuasi; Ilmiah/fiksi: Berisi bujukan, rayuan, bertujuan mempengaruhi pembaca dengan pendekatan psikologis.
F. Penalaran dan Pengembangan Gagasan
a. Analisis deduksi yaitu penarikan kesimpulan dari umum ke khusus atau dari premis umum, premis khusus dan menghasilkan kesimpulan.
b. Analisis induktif yaitu penarikan kesimpulan dari khusus ke umum dan dapat dilakukan dengan generalisasi, analogi/perbandingan, dan sebab akibat.
G. Berbicara
Untuk dapat menggunakan kalimat dan memilih kata secara lisan dalam komunikasi, maka pembicaraan perlu mengetahui aturan/tata krama dalam berbicara, status/kedudukan lawan bicara, situasi berbicara/tempat, tujuan pembicaraan, dan ragam bahasa.
H. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa atau tuntutan menurut pemakaian, berbeda-beda menurut tempat, topik, penutur, sarana/medium pembicaraan dan sebagainya.
Pembagian ragam bahasa:
1. Menurut golongan penutur, didasarkan pada:
a. pendidikan (berpendidikan/tidak berpendidikan)
b. sikap penutur (langgam/jaya)
2. Menurut jenis pemakaian, didasarkan pada:
a. pokok/bidang penggunaan (agama, politik, ekonomi, teknologi, sastra, dan sebagainya)
b. sarananya (lisan/tulisan)
c. suasana penggunanya (resmi/formal, rak resmi/tak formal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar