Selasa, 07 Maret 2017

Pengertian dan Contoh-Contoh Peribahasa

Peribahasa ialah ungkapan atau susunan kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan, nasehat, perumpamaan, prinsip hidup, atau aturan-aturan tingkah laku dalam aktifitas sehari-hari.

100 Contoh-Contoh Peribahasa Yang Sering Dijumpai Sehari-Hari Beserta Maknanya:



1. Ada gula ada semut.
Dimana saja banyak rezeki, maka banyak pula orang-orang yang datang.

2. Ada uang abang sayang, tak ada uang mela-yang.
Mau enak sendiri.

3. Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.
Sama-sama mau merasakan sehidup semati

4. Adat pasang turun naik.
Keadaan di dunia bersifat sementara.

5. Air ada pasang surutnya.
Nasib seseorang tidak selalu tetap, tetati silih berganti.

6. Air jernih ikannya jinak.
Suatu negara yang teratur, maka rakyatnya akan hidup tenang.

7. Air susu dibalas dengan air tuba.
Perilaku baik dibalas dengan kejahatan.

8. Air tenang biasanya menghanyutkan.
Orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.

9. Air tenang menghanyutkan
Biar sulit pekerjaan itu, tetapi dikerjakan dengan sungguh-sungguh tentu berhasil.

10. Ambil pati buanglah ampasnya.
Diambil intisarinya saja.

11. Angan-angan mengikat tubuh.
Punya cita-cita, tetapi tidak pernah dikerjakan.

12. Anjing galak babi galak.
Sama-sama punya keberanian.

13. Asal ada, kecilpun ada.
Bila yang diharapkan sesuatu yang besar tidak ada, maka yang kecil bolehlah.

14. Asing dibiduk kalang di letak.
Jawaban yang menyimpang jauh dari sesuatu yang ditanyakan

15. Awak sakit, daging menimbun.
Berkata miskin ternyata kekayaannya menumpuk.

16. Ayam Berkokok hari kan siang.
Sudah nampak jelas tanda buktinya.

17. Ayam hitam terbang malam.
Suatu perkara sulit dicari bukti-buktinya.

18. Ayam lagas sekandang.
Pertengkaran antar keluarga sendiri.

19. Ayam putih terbang siang.
Suatu perkara yang sudah nampak jelas dan cukup puka bukti-buktinya.

20. Ayam tangkas mendapat cela.
Seseorang yang tangkas berpidato di muka umum.

21. Bagai air di daun talas.
Orang yang pendiriannya berubah-ubah (tidak punya pendirian tetap).

22. Bagai aur dan duri.
Sangat rukun sekali.

23. Bagai ayam tak berinduk.
Keluarga yang terpecah belah, karena orang tuanya sudah meninggal dunia.

24. Bagai hujan jatuh ke pasir.
Nasehat yang baik tapi tidak membekas.

25. Bagai katak di bawah tempurung.
Pengetahuannya berkurang, karena tidak pernah bergaul.

26. Bagai makan di daun pisang, habis makan piring dibuang.
Sebab jasanya dilupakan orang, sehingga kecewalah dia.

27. Bagai bumi dan langit
Di antara dua hal yang sangat jauh perbedaannya.

28. Bagai kuku dengan daging.
Cinta kasih yang selalu erat.

29. Bagai menghitung bintang di langit.
Mengerjakan suatu pekerjaan yang tak berguna.

30. Bagai parang bermata dua.
Mengambil keuntungan dari dua belah pihak.

31. Bagai perahu tak berkemudi.
Suatu daerah (negara) yang tidak memiliki pemimpin

32. Bagai si cebol merindukan bulan.
Angan-angan yang mustahil terkabul.

33. Bahasa menunjukkan bangsa.
Baik dan buruknya seseorang bisa dilihat dari tindakannya.

34. Baru dianjur sudah tertarung.
Baru saja disiapkan, tiba-tiba mendapat rintangan.

35. Belum di panjat asap kemenyan.
Masih bujangan (gadis).

36. Belum duduk sudah mengujur.
Orang yang selalu nurut dalam menjalankan suatu pekerjaan.

37. Belut kena ranjau.
Orang yang sudah pandai dalam berbagai hal, tetapi masih dapat tertipu juga.

38. Berani malu, takut mati.
Melanggar suatu peraturan, akhirnya dia menyesal.

39. Berbenak di empu kaki.
Kurangnya memperhatikan baik buruknya sesuatu.

40. Berenang di air dalam.
Orang kaya itu bisa berbuat sekehendaknya dengan harga yang dimilikinya.

41. Berkata di bawah-bawah, mandi di hilir-hilir.
Sifat sombong dan acuh tak acuh jangan dipakai.

42. Berkayuh sambil kehilir.
Dalam waktu yang bersamaan bisa menyelesaikan beberapa tugas.

43. Bermulut di mulut orang.
Tidak memiliki pendirian tetap.

44. Bernasi di balik kerak.
Peristiwa yang masih perlu diselesaikan.

45. Berunding dengan kartu terbuka.
Tidak menggunakan suatu penghalang.

46. Besar bungkus tak berisi.
Banyak bicara belum tentu pintar.

47. Bintang gelap.
Sedang mengalami keasahan.

48. Bintang terang.
Hidupnya cukup baik.

49. Buah hati pengarang jantung.
Orang yang selalu menjadi kesayangan.

50. Buka kulit ambil isi.
Dengan hati terbuka

51. Cacing hendak menjadi ular.
Orang yang tak mampu, tapi berlagak seperti orang kaya.

52. Cepat kaki ringan tangan.
Mudah disuruh dan bisa menyelesaikan tugas dengan sempurna.

53.  Cinta buta.
Cintanya sungguh-sungguh tanpa berfikir ini dan itu (tidak memandang harta).

54. Dahulu tima sekarang besi.
Dulu masih dapat diatur, tetapi sekarang tidak bisa.

55. Dalam rumah membuat rumah.
Kepentingan pribadi yang diutamakan daripada kepentingan atasannya.

56. Dari ujung turun ke sampan.
Pangkatnya diturunkan.

57. Dari semak ke belukar.
Pindah tempat yang sama-sama buruknya.

58. Di dengar ada dipakai tidak ada.
Kurang memperhatikan nasehat orang lain.

59. Dilihat rupa di makan rasa.
Suatu barang yang sudah dinyatakan sebenarnya.

60. Dimana tidak ada rotan, akarpun berguna.
Tidak ada yang baik, maka yang kurang baikpun bisa dipakai.

61. Duduk salah, tegak pun salah.
Serba salah.

62. Emas tahan uji.
Orang yang mengerti dapat dipercaya segala tindakannya.

63. Enau mati tinggal di hutan.
Orang biasa meninggal, biasanya tidak menarik perhatian orang banyak.

64. Esa hilang dua terbilang.
Bertindak yang berani mati.

65. Gajah dikalahkan oleh pelanduk.
Orang besar dikalahkan bawahannya.

66. Gajah terdorong karena gadingnya.
Para pembesar itu biasanya terdorong sebab jabatannya.

67. Gulai sedap nasi mentah.
Kurang bisa diterima oleh akal, sebab ada celanya.

68. Habis manis sepah dibuang.
Sesuatu yang tidak berguna biasanya ditinggalkan begitu saja.

69. Harimau menyembunyikan kuku.
Sekalipun mengerti, tetapi pura-pura tidak mengerti.

70. Hati bagai baling-baling.
Pendiriannya kurang tenang.

71. Hati tak lepas dendam tak salah.
Masih tidak sadar terhadap dirinya.

72. Hidup segan mati tak mau, bagai kerakap di atas batu.
Kehidupan seseorang yang sangat menderita.

73. Hilang tak tentu rimbanya.
Hilang yang tidak tahu tempatnya.

74. Hinggap bagai lungau, titik bagai hujan.
Peristiwa yang tidak terduga-duga.

75. Ibarat beban lepas dari bahu.
Belum lepas dari tanggungan orang tua.

76. Ikan dilaut asam di gunung bertemu dalam belanga.
Pertemuan suami istri yang asalnya berjauhan.

77. Ingin hati memandang pulau, sampan ada, pengayuh tidak.
Ingin berbuat sesuatu tetapi sarananya tidak ada.

78. Jalan raya titian batu
Kebiasaan yang tidak mudah luntur.

79. Jaman beralih, musim bertukar.
Berkembang sesuai dengan keadaan.

80. Janji sampai, sukatan penuh.
Hingga titik darah penghabisan.

81. Jangan dilawan buaya melawan.
Jangan menentang orang yang berharta.

82. Kalah jadi abu, menang jadi arang.
Dalam pertengkaran kalah atau menang, maka keduanya sama-sama menderita.

83. Kalau tiada angin, takkan pokok bergoyang.
Bila tiada sesuatu, mungkinkah ada kabar menyebar.

84. Kepala sama berbulu, pendapat berlain-lain.
Kesenangan setiap orang tidak sama.

85. Laba sama dibagi, rugi sama dicacah.
Sama menanggung susah/senang.

86. Laksana janda baru bangun.
Wajahnya semakin cantik dan cukup menawan hati.

87. Lidah tiada bertulang.
Mudah mencela orang yang tidak pada tempatnya.

88. Lintah darat.
Orang yang kebiasaanya memeras orang lain.

89. Makan bubur panas-panas.
Menyelesaikan tugas cepat-cepat, tetapi hasilnya kurang memuaskan.

90. Masak diluar mentah didalam.
Lahirnya nampak baik, tetapi hatinya jahat.

91. Masuk di telinga kanan, keluar di telinga kiri.
Kurang memperhatikan petunjuk orang lain.

92. Manis mulutnya seperti santan.
Tampaknya baik, tetapi hatinya belum tentu.

93. Membuang garam ke laut.
Memberi orang kaya tiada gunanya.

94. Menari di ladang orang.
Bersenang-senang dengan harta orang lain.

95. Mencabik kekurangan diri sendiri
Menunjukkan kekurangan diri sendiri

96. Mencari jejak dalam air.
Berbuat seauatu yang janggal.

97. Menjemur sementara hari panas.
Berusaha selagi ada waktu yang baik.

98. Menyinggung mata bisul orang.
Menyakiti pihak lain.

99. Nasi sama ditanak, kerak sama dimakan.
Bekerja sama dan merasakan keuntungan bersama pula.

100. Nyanyian seperti kumbang di jolok.
Nyanyian yang kurang enak didengar

Penerbangan Angkasa Luar


Penerbangan angkasa luar adalah penerbangan pesawat antariksa ke ruang angkasa. Angkasa luar (outer space) Adalah ruang di luar atmosfer yang hampa udara . Ruang ini disebut antariksa. Pesawat yang digunakan untuk menyelidiki antariksa disebut pesawat antariksa, dengan tenaga pendorong pesawat berupa roket.

Satelit Pengamat Cuaca

Satelit cuaca melihat bumi dengan banyak cara. Jauh di atas permukaan planet ini, instrumen pada satelit itu menangkap radiasi yang tampak, radiasi inframerah, dan inframerah, dan mikrogelombang dari bumi di bawahnya.

Selain memberikan gambar-gambar visual, satelit mampu mengindra suhu di bumi, permukaan laut, dan berbagai tingkat atmosfer. Fungsi lainnya adalah mengukur kecepatan angin di atas samudra dan kelembapan di atmosfer.

Tipe-Tipe Konflik


   Dalam dunia usaha terdapat berbagai bentuk konflik yang sering kita jumpai. Lebih-lebih sebagai seorang wirausahawan yang ulet dan gigih, dimana dalam berwirausaha adalah dunia yang penuh dengan persaingan untuk mencapai kepentingannya sendiri-sendiri.

Analisis SWOT

A. Pengertian Analisis SWOT
   Analisis SWOT adalah suatu analisis mengenai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treath) yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis perencanaan usaha dilakukan untuk mengenal tingkat kesiapan keseluruhan fungsi perusahaan yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.


B. Proses Analisis SWOT
   Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

   Proses perencanaan usaha secara sistematis terdiri atas:
1. Menentukan tujuan.
2. Mengumpulkan data, fakta, dan informasi.
3. Pembahasan data, fakta, dan informasi.
4. Merumuskan sasaran usaha.
5. Merumuskan berbagai macam alternatif.
6. Merumuskan rencana strategis.
7. Merumuskan rencana taktis.
8. Menyusun anggaran.

C. Manfaat Analisis SWOT.
   Manfaat analisis SWOT bagi seorang wirausaha adalah dengan menganalisis SWOT, perusahaan yang dikelola seorang wirausahawan akan menyiapkan jalan keluarnya secara rasional, tegas, dan lugas dalam menghadapinya.

   Seorang wirausahawan yang memanfaatkan analisis SWOT dalam usahanya maka harus menggunakan.

a) S (strength) :
   kekuatan dan pupuklah atau bina terus usahanya dalam pengembangan usaha baru.

b) W (weakness) :
   memupuk segala daya upaya untuk dapat mengatasi masalah kelemahan dalam usahanya.

c) O (opportunity) :
   Memanfaatkan segala peluang seluas-luasnya.

d) T(threat) :
   Selalu waspada dan berjaga-jaga terhadap ancaman dari para pesaing usahanya.

   Tiap persiapan minimal dapat memenuhi ukuran kesiapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran dinyatakan sebagai :

a) Kekuatan (strength) bagi faktor internal.

b) Peluang (opportunity) bagi faktor eksternal.
   Sedangkan tingkat kesiapan yang kurang memadai, yaitu tidak memenuhi ukuran kesiapan dinyatakan sebagai :
a) Kelemahan (weakness) bagi faktor internal.
b) Ancaman (threat) bagi faktor eksternal.

D. Penilaian dalam Analisis SWOT
   Analis SWOT ini didasarkan atas penilaian yang dilakukan oleh tim manajemen yang dibentuk oleh perusahaan. Dalam penilaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan skala rating, yaitu:

a) Untuk nilai persaingan diberi nilai skor 1.

b) Jika dalam usaha tidak ada keunggulan kompetitif diberi skor 2.

c) Jika keunggulan kompetitif dinilai kurang, diberi skor 3.

d) Jika keunggulan kompetitif yang dimiliki pesaing sama baiknya dengan keunggulan yang dimiliki perusahaan, diberi skor 4.

e) Jika keunggulan kompetitif perusahaan lebih baik atau kebih unggul daripada pesaing diberi skor 5.

E. Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT
Analisis SWOT dapat dibagi dalam lima langkah yaitu:

1. Menyiapkan Sesi SWOT
Langkah ini meliputi:

a) SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50-60 menit.

b) Beserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah maksimum 6 orang per kelompok.

c) Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen pelayanan atau komponen pelayanan yang akan dianalisis.

d) Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.

e) Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.

f) Tentukan seorang pencatat yang bertugas mengisi matriks SWOT.

2. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan
   Langkah ini meliputi :

a) Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa tenaga terampil,  gaji, sarana. Setelah kartu diisi lalu tempelkan pada kertas flipchart.

b) Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu tempelkan pada flipchart.

3. Mengidentifikasi Kesempatan dan Ancaman
   Langkah ini meliputi :

a) Dengan menggunakan curah pendapat, dafarkan semua kesempatan di luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimabfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau mengatasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru, dan sebagainya.

b) Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menhalangi pemecahan masalah.

4. Melakukan Ranking terhadap Kekuatan, Kelemahan, Ancaman, dan Peluang.
   Langkah ini meliputi:

a) Daftarkan dalm kolom masing-masing: kekuatan, kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang.

b) Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan ancaman dan berala pentingnya kesempatan/ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan/ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.

5. Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan
   Langkah ini meliputi :

a) Masukkan kekuatan dan kelemahan kedalam matriks SWOT.

b) Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di atas, yang kurang besar di bawah.

c) Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.

d) Masukkan kesempatan dan ancaman didalam kolom.

e) Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengab kesempatan dan ancaman.

f) Kombinasi dimana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.

g) Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus dihindari.

h) Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk mengurangi kelemaha atau ancaman.

Jenis-Jenis Unggas Pedaging

Sebelum saya ulas tentang jenis-jenis unggas pedaging saya akan memberikan sedikit pengertian tentang unggas pedaging, disini apakah masih ada yang belum tahu tentang unggas pedaging ?

Unggas adalah istilah untuk hewan ternak kecil sekelompok dengan burung yang di ternakkan untuk di manfaatkan dan di ambil hasilnya biasanya berupa telur dan daging. Hewan unggas pedaging terdiri dari hewan-hewan ternak sebagai ternak sebagai berikut.