Peribahasa ialah ungkapan atau susunan kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan, nasehat, perumpamaan, prinsip hidup, atau aturan-aturan tingkah laku dalam aktifitas sehari-hari.
1. Ada gula ada semut.
Dimana saja banyak rezeki, maka banyak pula orang-orang yang datang.
Dimana saja banyak rezeki, maka banyak pula orang-orang yang datang.
2. Ada uang abang sayang, tak ada uang mela-yang.
Mau enak sendiri.
Mau enak sendiri.
3. Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.
Sama-sama mau merasakan sehidup semati
Sama-sama mau merasakan sehidup semati
4. Adat pasang turun naik.
Keadaan di dunia bersifat sementara.
Keadaan di dunia bersifat sementara.
5. Air ada pasang surutnya.
Nasib seseorang tidak selalu tetap, tetati silih berganti.
Nasib seseorang tidak selalu tetap, tetati silih berganti.
6. Air jernih ikannya jinak.
Suatu negara yang teratur, maka rakyatnya akan hidup tenang.
Suatu negara yang teratur, maka rakyatnya akan hidup tenang.
7. Air susu dibalas dengan air tuba.
Perilaku baik dibalas dengan kejahatan.
Perilaku baik dibalas dengan kejahatan.
8. Air tenang biasanya menghanyutkan.
Orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.
Orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.
9. Air tenang menghanyutkan
Biar sulit pekerjaan itu, tetapi dikerjakan dengan sungguh-sungguh tentu berhasil.
Biar sulit pekerjaan itu, tetapi dikerjakan dengan sungguh-sungguh tentu berhasil.
10. Ambil pati buanglah ampasnya.
Diambil intisarinya saja.
Diambil intisarinya saja.
11. Angan-angan mengikat tubuh.
Punya cita-cita, tetapi tidak pernah dikerjakan.
Punya cita-cita, tetapi tidak pernah dikerjakan.
12. Anjing galak babi galak.
Sama-sama punya keberanian.
Sama-sama punya keberanian.
13. Asal ada, kecilpun ada.
Bila yang diharapkan sesuatu yang besar tidak ada, maka yang kecil bolehlah.
Bila yang diharapkan sesuatu yang besar tidak ada, maka yang kecil bolehlah.
14. Asing dibiduk kalang di letak.
Jawaban yang menyimpang jauh dari sesuatu yang ditanyakan
Jawaban yang menyimpang jauh dari sesuatu yang ditanyakan
15. Awak sakit, daging menimbun.
Berkata miskin ternyata kekayaannya menumpuk.
Berkata miskin ternyata kekayaannya menumpuk.
16. Ayam Berkokok hari kan siang.
Sudah nampak jelas tanda buktinya.
Sudah nampak jelas tanda buktinya.
17. Ayam hitam terbang malam.
Suatu perkara sulit dicari bukti-buktinya.
Suatu perkara sulit dicari bukti-buktinya.
18. Ayam lagas sekandang.
Pertengkaran antar keluarga sendiri.
Pertengkaran antar keluarga sendiri.
19. Ayam putih terbang siang.
Suatu perkara yang sudah nampak jelas dan cukup puka bukti-buktinya.
Suatu perkara yang sudah nampak jelas dan cukup puka bukti-buktinya.
20. Ayam tangkas mendapat cela.
Seseorang yang tangkas berpidato di muka umum.
Seseorang yang tangkas berpidato di muka umum.
21. Bagai air di daun talas.
Orang yang pendiriannya berubah-ubah (tidak punya pendirian tetap).
Orang yang pendiriannya berubah-ubah (tidak punya pendirian tetap).
22. Bagai aur dan duri.
Sangat rukun sekali.
Sangat rukun sekali.
23. Bagai ayam tak berinduk.
Keluarga yang terpecah belah, karena orang tuanya sudah meninggal dunia.
Keluarga yang terpecah belah, karena orang tuanya sudah meninggal dunia.
24. Bagai hujan jatuh ke pasir.
Nasehat yang baik tapi tidak membekas.
Nasehat yang baik tapi tidak membekas.
25. Bagai katak di bawah tempurung.
Pengetahuannya berkurang, karena tidak pernah bergaul.
Pengetahuannya berkurang, karena tidak pernah bergaul.
26. Bagai makan di daun pisang, habis makan piring dibuang.
Sebab jasanya dilupakan orang, sehingga kecewalah dia.
Sebab jasanya dilupakan orang, sehingga kecewalah dia.
27. Bagai bumi dan langit
Di antara dua hal yang sangat jauh perbedaannya.
Di antara dua hal yang sangat jauh perbedaannya.
28. Bagai kuku dengan daging.
Cinta kasih yang selalu erat.
Cinta kasih yang selalu erat.
29. Bagai menghitung bintang di langit.
Mengerjakan suatu pekerjaan yang tak berguna.
Mengerjakan suatu pekerjaan yang tak berguna.
30. Bagai parang bermata dua.
Mengambil keuntungan dari dua belah pihak.
Mengambil keuntungan dari dua belah pihak.
31. Bagai perahu tak berkemudi.
Suatu daerah (negara) yang tidak memiliki pemimpin
Suatu daerah (negara) yang tidak memiliki pemimpin
32. Bagai si cebol merindukan bulan.
Angan-angan yang mustahil terkabul.
Angan-angan yang mustahil terkabul.
33. Bahasa menunjukkan bangsa.
Baik dan buruknya seseorang bisa dilihat dari tindakannya.
Baik dan buruknya seseorang bisa dilihat dari tindakannya.
34. Baru dianjur sudah tertarung.
Baru saja disiapkan, tiba-tiba mendapat rintangan.
Baru saja disiapkan, tiba-tiba mendapat rintangan.
35. Belum di panjat asap kemenyan.
Masih bujangan (gadis).
Masih bujangan (gadis).
36. Belum duduk sudah mengujur.
Orang yang selalu nurut dalam menjalankan suatu pekerjaan.
Orang yang selalu nurut dalam menjalankan suatu pekerjaan.
37. Belut kena ranjau.
Orang yang sudah pandai dalam berbagai hal, tetapi masih dapat tertipu juga.
Orang yang sudah pandai dalam berbagai hal, tetapi masih dapat tertipu juga.
38. Berani malu, takut mati.
Melanggar suatu peraturan, akhirnya dia menyesal.
Melanggar suatu peraturan, akhirnya dia menyesal.
39. Berbenak di empu kaki.
Kurangnya memperhatikan baik buruknya sesuatu.
Kurangnya memperhatikan baik buruknya sesuatu.
40. Berenang di air dalam.
Orang kaya itu bisa berbuat sekehendaknya dengan harga yang dimilikinya.
Orang kaya itu bisa berbuat sekehendaknya dengan harga yang dimilikinya.
41. Berkata di bawah-bawah, mandi di hilir-hilir.
Sifat sombong dan acuh tak acuh jangan dipakai.
Sifat sombong dan acuh tak acuh jangan dipakai.
42. Berkayuh sambil kehilir.
Dalam waktu yang bersamaan bisa menyelesaikan beberapa tugas.
Dalam waktu yang bersamaan bisa menyelesaikan beberapa tugas.
43. Bermulut di mulut orang.
Tidak memiliki pendirian tetap.
Tidak memiliki pendirian tetap.
44. Bernasi di balik kerak.
Peristiwa yang masih perlu diselesaikan.
Peristiwa yang masih perlu diselesaikan.
45. Berunding dengan kartu terbuka.
Tidak menggunakan suatu penghalang.
Tidak menggunakan suatu penghalang.
46. Besar bungkus tak berisi.
Banyak bicara belum tentu pintar.
Banyak bicara belum tentu pintar.
47. Bintang gelap.
Sedang mengalami keasahan.
Sedang mengalami keasahan.
48. Bintang terang.
Hidupnya cukup baik.
Hidupnya cukup baik.
49. Buah hati pengarang jantung.
Orang yang selalu menjadi kesayangan.
Orang yang selalu menjadi kesayangan.
50. Buka kulit ambil isi.
Dengan hati terbuka
Dengan hati terbuka
51. Cacing hendak menjadi ular.
Orang yang tak mampu, tapi berlagak seperti orang kaya.
Orang yang tak mampu, tapi berlagak seperti orang kaya.
52. Cepat kaki ringan tangan.
Mudah disuruh dan bisa menyelesaikan tugas dengan sempurna.
Mudah disuruh dan bisa menyelesaikan tugas dengan sempurna.
53. Cinta buta.
Cintanya sungguh-sungguh tanpa berfikir ini dan itu (tidak memandang harta).
Cintanya sungguh-sungguh tanpa berfikir ini dan itu (tidak memandang harta).
54. Dahulu tima sekarang besi.
Dulu masih dapat diatur, tetapi sekarang tidak bisa.
Dulu masih dapat diatur, tetapi sekarang tidak bisa.
55. Dalam rumah membuat rumah.
Kepentingan pribadi yang diutamakan daripada kepentingan atasannya.
Kepentingan pribadi yang diutamakan daripada kepentingan atasannya.
56. Dari ujung turun ke sampan.
Pangkatnya diturunkan.
Pangkatnya diturunkan.
57. Dari semak ke belukar.
Pindah tempat yang sama-sama buruknya.
Pindah tempat yang sama-sama buruknya.
58. Di dengar ada dipakai tidak ada.
Kurang memperhatikan nasehat orang lain.
Kurang memperhatikan nasehat orang lain.
59. Dilihat rupa di makan rasa.
Suatu barang yang sudah dinyatakan sebenarnya.
Suatu barang yang sudah dinyatakan sebenarnya.
60. Dimana tidak ada rotan, akarpun berguna.
Tidak ada yang baik, maka yang kurang baikpun bisa dipakai.
Tidak ada yang baik, maka yang kurang baikpun bisa dipakai.
61. Duduk salah, tegak pun salah.
Serba salah.
Serba salah.
62. Emas tahan uji.
Orang yang mengerti dapat dipercaya segala tindakannya.
Orang yang mengerti dapat dipercaya segala tindakannya.
63. Enau mati tinggal di hutan.
Orang biasa meninggal, biasanya tidak menarik perhatian orang banyak.
Orang biasa meninggal, biasanya tidak menarik perhatian orang banyak.
64. Esa hilang dua terbilang.
Bertindak yang berani mati.
Bertindak yang berani mati.
65. Gajah dikalahkan oleh pelanduk.
Orang besar dikalahkan bawahannya.
Orang besar dikalahkan bawahannya.
66. Gajah terdorong karena gadingnya.
Para pembesar itu biasanya terdorong sebab jabatannya.
Para pembesar itu biasanya terdorong sebab jabatannya.
67. Gulai sedap nasi mentah.
Kurang bisa diterima oleh akal, sebab ada celanya.
Kurang bisa diterima oleh akal, sebab ada celanya.
68. Habis manis sepah dibuang.
Sesuatu yang tidak berguna biasanya ditinggalkan begitu saja.
Sesuatu yang tidak berguna biasanya ditinggalkan begitu saja.
69. Harimau menyembunyikan kuku.
Sekalipun mengerti, tetapi pura-pura tidak mengerti.
Sekalipun mengerti, tetapi pura-pura tidak mengerti.
70. Hati bagai baling-baling.
Pendiriannya kurang tenang.
Pendiriannya kurang tenang.
71. Hati tak lepas dendam tak salah.
Masih tidak sadar terhadap dirinya.
Masih tidak sadar terhadap dirinya.
72. Hidup segan mati tak mau, bagai kerakap di atas batu.
Kehidupan seseorang yang sangat menderita.
Kehidupan seseorang yang sangat menderita.
73. Hilang tak tentu rimbanya.
Hilang yang tidak tahu tempatnya.
Hilang yang tidak tahu tempatnya.
74. Hinggap bagai lungau, titik bagai hujan.
Peristiwa yang tidak terduga-duga.
Peristiwa yang tidak terduga-duga.
75. Ibarat beban lepas dari bahu.
Belum lepas dari tanggungan orang tua.
Belum lepas dari tanggungan orang tua.
76. Ikan dilaut asam di gunung bertemu dalam belanga.
Pertemuan suami istri yang asalnya berjauhan.
Pertemuan suami istri yang asalnya berjauhan.
77. Ingin hati memandang pulau, sampan ada, pengayuh tidak.
Ingin berbuat sesuatu tetapi sarananya tidak ada.
Ingin berbuat sesuatu tetapi sarananya tidak ada.
78. Jalan raya titian batu
Kebiasaan yang tidak mudah luntur.
Kebiasaan yang tidak mudah luntur.
79. Jaman beralih, musim bertukar.
Berkembang sesuai dengan keadaan.
Berkembang sesuai dengan keadaan.
80. Janji sampai, sukatan penuh.
Hingga titik darah penghabisan.
Hingga titik darah penghabisan.
81. Jangan dilawan buaya melawan.
Jangan menentang orang yang berharta.
Jangan menentang orang yang berharta.
82. Kalah jadi abu, menang jadi arang.
Dalam pertengkaran kalah atau menang, maka keduanya sama-sama menderita.
Dalam pertengkaran kalah atau menang, maka keduanya sama-sama menderita.
83. Kalau tiada angin, takkan pokok bergoyang.
Bila tiada sesuatu, mungkinkah ada kabar menyebar.
Bila tiada sesuatu, mungkinkah ada kabar menyebar.
84. Kepala sama berbulu, pendapat berlain-lain.
Kesenangan setiap orang tidak sama.
Kesenangan setiap orang tidak sama.
85. Laba sama dibagi, rugi sama dicacah.
Sama menanggung susah/senang.
Sama menanggung susah/senang.
86. Laksana janda baru bangun.
Wajahnya semakin cantik dan cukup menawan hati.
Wajahnya semakin cantik dan cukup menawan hati.
87. Lidah tiada bertulang.
Mudah mencela orang yang tidak pada tempatnya.
Mudah mencela orang yang tidak pada tempatnya.
88. Lintah darat.
Orang yang kebiasaanya memeras orang lain.
Orang yang kebiasaanya memeras orang lain.
89. Makan bubur panas-panas.
Menyelesaikan tugas cepat-cepat, tetapi hasilnya kurang memuaskan.
Menyelesaikan tugas cepat-cepat, tetapi hasilnya kurang memuaskan.
90. Masak diluar mentah didalam.
Lahirnya nampak baik, tetapi hatinya jahat.
Lahirnya nampak baik, tetapi hatinya jahat.
91. Masuk di telinga kanan, keluar di telinga kiri.
Kurang memperhatikan petunjuk orang lain.
Kurang memperhatikan petunjuk orang lain.
92. Manis mulutnya seperti santan.
Tampaknya baik, tetapi hatinya belum tentu.
Tampaknya baik, tetapi hatinya belum tentu.
93. Membuang garam ke laut.
Memberi orang kaya tiada gunanya.
Memberi orang kaya tiada gunanya.
94. Menari di ladang orang.
Bersenang-senang dengan harta orang lain.
Bersenang-senang dengan harta orang lain.
95. Mencabik kekurangan diri sendiri
Menunjukkan kekurangan diri sendiri
Menunjukkan kekurangan diri sendiri
96. Mencari jejak dalam air.
Berbuat seauatu yang janggal.
Berbuat seauatu yang janggal.
97. Menjemur sementara hari panas.
Berusaha selagi ada waktu yang baik.
Berusaha selagi ada waktu yang baik.
98. Menyinggung mata bisul orang.
Menyakiti pihak lain.
Menyakiti pihak lain.
99. Nasi sama ditanak, kerak sama dimakan.
Bekerja sama dan merasakan keuntungan bersama pula.
Bekerja sama dan merasakan keuntungan bersama pula.
100. Nyanyian seperti kumbang di jolok.
Nyanyian yang kurang enak didengar
Nyanyian yang kurang enak didengar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar